para ulama tirolah yang telah mengorganisir ""perang sabil"" ia berkeliling ke mana mana utntuk mentabligkan rakyat supaya mengadakan perlawanan terhadap akfir, sebuah pekerjaanyang di ridhai ALLAH, dan mereka yang tidak mampu memegang senjata diwajibkan untuk menyerahkan uang ke kas perang. para pengutip "uang sabil" yang dikuasakan dengan capnya tidak pernah kembali dengan tangang hampa. teunku syekh saman sangat taat kepada peraturan peraturan islam dan kekuasannya menjauhi kelebihan sultan.
kepada uleebalang yang tidak dapat ditemuinya secara langsung ia mengirimkan surat yang mengajak mereka untuk berupaya berjalan dijalan ALLAH : surat suratnya itu biasanya dimulai dengan mukadimah dalam bahasa arab :
salah sebuah suratnya pada bulan september 1885 berbunyi
'milik siapakah alam ini sekarang??
milik yang esa,yang perkasa alam! seagala puji bagi ALLAH semata mata
ammaba"du.inilah sebuah anjuran dari seorang 'fakir ' seorang hamba yang berjihad pada jalan ALLAH di dalam negeri ACEH dar as salam wal aman " negeri yang aman sejahtera.
seruan ini di tunjukkan kepada imam imam negeri, teuku teuku,keuchik,panglima panglima dan akhirnya kepada kaum muslimin dan pertama tama kerpada yang terhormat TEUKY NEK MERAKSA, dan kepada PANGLIMA MESJID RAYA dan TEUKU QADLI
pada tahun 1888 teuku syeh sama n ditiro mengajukan syarat kepada residen ia bersama semua orang belanda lainya untuk menganut agama islam untuk mengusri mereka secara keji di bumi serambi mekkah.
sepuluh tahun kemudian aspeknya telah berobah sama sekali VAN HEUTZ dan VAN DAALEN dengan sejumlah pemimpin bawahan nya telah cekatan telah berhasil mematahkan setiap perlawanan dari lembah lembah dan gunung gunung dengan bantuan pasukan pasukanya yang telah memilihki kembali kepercayaan diri
0 komentar:
Post a Comment