warga membeli daging meugang menjelang bulan puasa di pasar peunayong banda aceh |
di hari meugang ini biasanya dilaksanakan pada satu hari sebelum puasa ataupun di hari hari raya.
acara meugang ini merupakan hari yang paling dinantikan oleh setiap orang diaceh khusunya yang ada di perantauan di hari tersebut semua sanak keluarga berkumpul baik menantu dan family keluaraganya untuk menyambut bulan suci. meugang bukan saja saat ini dilaksanakan oleh rakyat aceh tapih sejak dulu meugang ini sudah ada dan tertulis dalam undang undang kerajaan meukuta alam
Pelaksanaan meugang diatur dalam Qanun Meukuta Alam Al Asyi (Undang – Undang Kesultanan Aceh). Didalamnya diatur tata cara pelaksanaan Meugang, yang mana di masa kesultanan adalah dengan mendata jumlah warga miskin dan anak yatim sebulan menjelang masuknya bulan Ramadhan. Data itu kemudian diverivikasi oleh lembaga resmi Kesultanan atau Qadhi, yang selanjutnya memilih penerima daging meugang yang layak. artinya meugang ini memang suatu pekerjaan nenek moyang kita terdahulu yang harus tetap kita lestarikan jika pun ada oknum yang ingin menghancurkan tradisi ini berarti dia menghancurkan budaya aceh dan ini wajib kita lawan jangan sampai budaya aceh di otak atik oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. di aceh tidak meugang sudah menjadi suatu hal yang sakral bagi orang aceh
Tradisi turun temurun ini tidak ada yang tahu pasti kapan mulai dilaksanakan namun tujuan dari tradisi ini pada dasarnya disebabkan oleh anggapan daging adalah makanan yang mahal dan tidak menjadi lauk keseharian. Dengan anggapan tersebut maka meugang dilaksanakan 3 kali setahun dengan tujuan semiskin apapun masyarakatnya maka setiap 3 kali setahun maka masyarakat akan menikmati daging tidak peduli mereka memiliki uang atau tidak.
*catatan dari berbagai sumber
0 komentar:
Post a Comment