Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan,
terjadi perlambatan kecepatan angin memanjang di Perairan Utara Aceh,
Samudera Hindia Barat Daya Sumatera, Laut Jawa bagian Utara, Laut
Halmahera bagian Barat. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan awan hujan
hampir merata di sebagian besar wilayah Indonesia.
Selanjutnya, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kondisi ini memicu banjir, longsor dan puting beliung alias tornado.
“Penanganan darurat puting beliung yang melanda 7 kecamatan di Aceh
Timur pada Kamis (23/4/2015) masih dilakukan,” ujar Sutopo dalam
pernyataan pers yang diterima TribunKaltim.co, Jumat (24/4/2015) petang.
Puting beliung melanda antara lain KecamatanPeureulak, Pendawa, Peurelak Barat, Darul Aman, Ranto Peureulak, Sungai Raya, dan Paureulak Timur.
Sebanyak 231 kepala keluarga yang terdiri atas 623 jiwa terdampak. Sebanyak 83 rumah rusak berat, 147 rumah rusak ringan, dan 2 sekolah rusak.
Selanjutnya, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kondisi ini memicu banjir, longsor dan puting beliung alias tornado.
Puting beliung melanda antara lain KecamatanPeureulak, Pendawa, Peurelak Barat, Darul Aman, Ranto Peureulak, Sungai Raya, dan Paureulak Timur.
Sebanyak 231 kepala keluarga yang terdiri atas 623 jiwa terdampak. Sebanyak 83 rumah rusak berat, 147 rumah rusak ringan, dan 2 sekolah rusak.
0 komentar:
Post a Comment