Total Pageviews

  • Latest News

    Friday, April 24, 2015

    "Nuruddin Ar-Raniri?" dalam sebuah naskah yang diyakini Bustan Salatin.


    facebook/  google /irfan nur
    Kemudian dari itu, maka datanglah seorang pendeta dari benua Gujarat bernama syekh Muhammad ibn Hasan ibn Muhammad Hamid nama kaumnya, Quraish bangsanya, Raniri negerinya, Syafi’i mazhabnya, syekh itulah yang mengajarkan ilmu Mantiq Ma’ani dan ilmu Badi’ dan ilmu Usul dan ilmu Fiqh dalam negeri Aceh Darussalam, maka segala talib ilmu pun hendak maka syekh itupun bertafakkuh hingga segala laki-laki ia datang hatta maka syekh itupun berlayar ke Mekkah. Adalah sultan itu dalam kerajaan delapan tahun sebelas hari.
    ... (pada paragraf lain)
    Kemudian dari itu, maka kerajaan sultan Alauddin Ria’yat Syah ibn sultan Firmansyah pada hari Senin Lima Belas hari bulan Zulqa’dah, maka ada bagi sultan itu empat orang anaknya laki-laki, pertama; Maharaja al-Daraj, kedua; sultan Muda, ketiga; sultan Husain, keempat Abghat Meurah Upih.
    Dan Maharaja al-Daraj itu /304/ (hilang) pada zaman itu jua, dan sultan Muda itu bersama-sama dengan ayahnya, dan sultan Husain itu diraja diraja di negeri Pedir, maka Meurah Upih itu hilang di Johor, maka pada zaman itulah datang syekh Muhammad Hamid dari benua Gujarat pada masa itulah syekh itu mengajarkan ilmu Tasawuf dalam negeri Aceh dan memutuskan masalah A’yan Tsabitah yang dibahaskan syekh Abu al-Khair dan syekh Muhammad Yamani. Adalah lama sultan itu dalam tahta kerajaan lima belas tahun sepuluh bulan lima belas hari.
    Setelah itu, maka sultan itupun dima’zulkan anaknya pada hijrah seribu dua belas tahun sebab terlanjur hukumnya atas hamba Allah, adalah lamanya kemudian daripada ia ma’zulkan kira setahun ialah yang bergelar Marhum Sayyid al-Mukammil.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: "Nuruddin Ar-Raniri?" dalam sebuah naskah yang diyakini Bustan Salatin. Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top