Sekretaris
Mapesa yang juga Duta Nisan Aceh, Mizuar Mahdi, mengatakan program
Banda Aceh WIT tersebut merupakan langkah positif dalam mengembangkan
wisata Banda Aceh yang berbasis islami. Apalagi Banda Aceh, menurut
Mizuar, merupakan salah satu kota peradaban Islam di Asia Tenggara di
zaman lampau.
“Ini sangat luar biasa, awal yang baik untuk Banda Aceh yang memiliki bukti-bukti jejak peradaban Islam seperti masjid, benteng, makam-makam tua dan artefak-artefak lainnya,” kata Mizuar.
Mizuar menegaskan, untuk mewujudkan Banda Aceh WIT, pemko sebaiknya mengadakan penelitian dan kajian dengan melibatkan multi disiplin ilmu untuk mengetahui sejarah Banda Aceh secara utuh.
“Wisata islami harus didasari pada fakta sejarah, berbeda dengan wisata alam yang hanya menjual pesona dan keindahan alamnya saja. Selain itu, kelestarian situs sejarah juga hal yang harus diutamakan,” ujar Mizuar yang selama ini aktif menyosialisasikan pentingnya melestarikan situs sejarah.
Menurutnya, makam-makam yang tersebar dan sebagian ditelantarkan di Banda Aceh mempunyai nilai seni yang sangat tinggi dengan nisannya berukir ayat-ayat Alquran, syair-syair, kalimat tauhid, dan ornamen-ornamen indah. Pihaknya mengharapkan pemerintah serius dalam mewujudkan program Banda Aceh WIT dengan mendata dan melestarikan semua situs sejarah yang ada di kota Banda Aceh.
“Ini bukti peradaban Islam yang luar biasa yang menjadi modal Banda Aceh mewujudkan WIT. Sudah sepantasnya ini didaftarkan ke UNESCO sebagai situs sejarah warisan dunia,” ujar Mizuar
sumber : portalsatu.com
“Ini sangat luar biasa, awal yang baik untuk Banda Aceh yang memiliki bukti-bukti jejak peradaban Islam seperti masjid, benteng, makam-makam tua dan artefak-artefak lainnya,” kata Mizuar.
Mizuar menegaskan, untuk mewujudkan Banda Aceh WIT, pemko sebaiknya mengadakan penelitian dan kajian dengan melibatkan multi disiplin ilmu untuk mengetahui sejarah Banda Aceh secara utuh.
“Wisata islami harus didasari pada fakta sejarah, berbeda dengan wisata alam yang hanya menjual pesona dan keindahan alamnya saja. Selain itu, kelestarian situs sejarah juga hal yang harus diutamakan,” ujar Mizuar yang selama ini aktif menyosialisasikan pentingnya melestarikan situs sejarah.
Menurutnya, makam-makam yang tersebar dan sebagian ditelantarkan di Banda Aceh mempunyai nilai seni yang sangat tinggi dengan nisannya berukir ayat-ayat Alquran, syair-syair, kalimat tauhid, dan ornamen-ornamen indah. Pihaknya mengharapkan pemerintah serius dalam mewujudkan program Banda Aceh WIT dengan mendata dan melestarikan semua situs sejarah yang ada di kota Banda Aceh.
“Ini bukti peradaban Islam yang luar biasa yang menjadi modal Banda Aceh mewujudkan WIT. Sudah sepantasnya ini didaftarkan ke UNESCO sebagai situs sejarah warisan dunia,” ujar Mizuar
sumber : portalsatu.com
0 komentar:
Post a Comment